BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam
(natural science), merupakan pengetahuan yang mengkaji mengenai gejala-gejala
dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan
prinsip. Ilmu Alamiah Dasar hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip
dasar yang essensial saja.
Pada pembahasan kali ini kami akan membahas Ilmu Alamiah
Dasar secara lebih spesisfik lagi, yaitu pembahasan mengenai Ilmu Pengetahuan
Alam dan Teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena ia memiliki akal.
Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih
aman, mudah, nyaman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena
seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah
yang dihadapinya. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan
fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh
perangkat-perangakat mesin, seperti computer, kendaraan, handphone, dan lain
sebagainya.
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Apakah
Reproduksi Vegetatif Itu?
2.
Apakah
Macam – macam penyerbukan?
3.
Dimanakah
letak reproduksi itu?
1.3.
Manfaat
a.
Menambah pengetahuan
wawasan penulis dan pembaca terhadap materi yang dibahas.
b.
Memberi pemahaman
kepada penulis sebagai calon Guru dan bisa berkreatif dan berinovasi.
c.
Menjadikan penulis
untuk lebih kreatif, aktif dan produktif dalam mencapai tujuan dari
kependidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perkembangbiakan Makhluk Hidup bersel Banyak
Seperti halnya tumbuhan, hewan pun ada yang berkembang biak
secara vegetatif dan generatif. Kedua cara perkembangbiakan ini bertujuan mempertahankan
kelestarian jenisnya.
2.1.1. Perkembangbiakan Vegetatif pada
Hewan
Pada hewan, perkembangbiakan vegetatif hanya terjadi pada
hewan tingkat rendah, misalnya Amoeba dan Hydra. Perkembangbiakan vegetatif
pada hewan dapat terjadi dengan cara membelah diri atau membentuk tunas.
a. Membelah Diri
Perkembangbiakan vegetatif dengan cara membelah diri,
umumnya di lakukan oleh organisme bersel satu, seperti Amoeba dan Paramaechum.
Kedua organisme tersebut termasuk organisme eukariotik.
Eukariotik berarti inti sel organisme-organisme tersebut
telah memiliki inti sempurna (inti memiliki selaput inti). Sebenarnya
klasifikasi Amoeba dan makhluk hidup satu sel mirip hewan lainnya termasuk
dalam Kingdom Protista. Pengelompokkan Amoeba ke dalam hewan ini hanya untuk
mempermudah penjelasan saja.
b. Membentuk Tunas
Hydra merupakan contoh hewan yang pada salah satu fasenya
berkembang biak dengan cara membentuk tunas. Pembentukan tunas pada Hydra
dimulai dengan terbentuknya tonjolan pada Wilding tubuh bagian tengah. Tonjolan
ini makin lama makin panjang. Kemudian, akan terbentuk mulut dan lengan
(tentakel).
Tunas yang belum dewasa ini mendapatkan makanan dad tubuh
induknya. Setelah mampu menangkap makanan sendiri, tunas tersebut akan
melepaskan din dari tubuh induknya. Selanjutnya, tunas tersebut mengapung di
dalam air selama satu atau dua had. Hydra muda metekatkan dirinya pada suatu
dasar perairan dan tumbuh menjadi Hydra dewasa.
2.1.2. Perkembangbiakan Generatif pada Hewan
Pada umumnya, hewan jantan dan hewan betina dapat dibedakan
melalui ciri-ciri morfotoginya. Perbedaan yang terlihat jelas antara individu
jantan dan individu betina adalah pada ciri-ciri kelaminnya, balk ciri-ciri
kelamin primer maupun ciri-ciri kelamin sekunder.
Ciri-ciri kelamin primer ditandai dengan telah dihasilkannya
sel-sel kelamin oleh alat kelamin. Adapun ciri-ciri kelamin sekunder
menunjukkan kedewasaan, misalnya tumbuh tanduk pada rusa jantan dan jengger
pada ayam
2.2.
Reproduksi
Aseksual / Vegetatif
1. Reproduksi aseksual alami seperti :
a. Pembentukan spora, dimulai dari
pembelahan sel pada bagian tertentu dari tumbuhan.
Contoh : lumut dan tumbuhan paku.
b. Fragmentasi Reproduksi dengan
fragmentasi berarti melepaskan sebagian dari tubuhnya untuk tumbuh menjadi
individu baru.
c. Pembentukan tunas, pada dasarnya juga
dimulai dari pembelahan sel pada bagian jaringan embrional atau meristematis,
dll.
2. Reproduksi aseksual buatan seperti :
Menyetek,
mencangkok dan merunduk yang merupakan cara pembiakan yang melibatkan satu
individu tumbuhan. Sedangkan menyambung dan menempel melibatkan 2 individu
tumbuhan.
2.3.
Reproduksi Seksual / Generatif
Proses
reproduksi seksual memerlukan gamet jantan dan betina. Proses perkawinan
tumbuhan berbiji diawali oleh proses penyerbukan dan dilanjutkan dengan proses
pembuahan.
1. Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka
(gymnospermae) adalah menempelnya serbuk sari ke mikrofil (liang bakal biji).
Dan terjadi pembuahan tunggal.
Alat reproduksi gymnospermae berupa strobilus jantan
dan strobilus betina.
Proses penyerbukan pada gymnospermae
umumnya dibantu oleh angin.
Contoh tumbuhan
berbiji terbuka ini antara lain :
Melinjo,
pinus, damar, pakis haji dan cycas.
A.
Manfaat
gymnospermae
a.
Bahan
makanan, misalnya : biji melinjo
b.
Bahan
industri kertas, misalnya : batang pinus dan batang melinjo
c.
Bahan
obat-obatan, misalnya juniper dan pinus
d.
Bahan
terpentin dan plister, misalnya : tusam/pinus
e.
Bahan
damar, misalnya : pohon damar
2. Penyerbukan pada tumbuhan biji tertutup
(angiospermae) adalah menempelnya serbuk sari ke kepala putik dan terjadi
pembuahan ganda.
Alat perkembangbiakan angiospermae
adalah bunga. Bunga meliputi
Berdasarkan
perhiasan bunga dan alat kelamin bunga.
a.
Perhiasan
bunga meliputi kelopak dan mahkota bunga.
b.
Alat
kelamin bunga (alat perkembangbiakan)
Bagian sebelah dalam dari lingkaran
perhiasan bunga adalah alat kelamin bunga. Bagian alat kelamin bunga terdiri
dari benang sari sebagai alat pembiakan jantan dan putik sebagai alat pembiakan
betina. Benang sari berada pada lingkaran sebelah luar dari putik.
Berdasarkan
kelengkapan bagian bunga :
a.
Bunga
lengkap adalah bunga yang mempunyai kelopak, mahkota, benang sari dan putik.
Misal : bunga sepatu, cabai, kecubung,
mawar, melati, dan jeruk.
b.
Bunga
tidak lengkap adalah bunga yang tidak mempunyai salah satu atau beberapa bagian
bunga baik perhiasan maupun alat kelamin.
Berdasarkan kelengkapan alat kelamin :
a.
Bunga
sempurna
b.
Bunga
tidak sempurna
Berdasarkan
jumlah keping bijinya pada saat tumbuhan berkecambah, tumbuhan berbiji tertutup
dikelompokkan menjadi 2 :
1. Tumbuhan berkeping dua (dikotiledonea
atau dikotil), jika tumbuhan memiliki dua keping biji bila berkecambah.
Ciri-ciri :
a. Memiliki sistem perakaran berupa akar
tunggang
b. Pertulangan daun menjala dengan ibu
tulang daun menyirip atau mengari.
c. Memiliki bagian-bagian bunga 4 – 5 atau
kelipatannya
d. Bila biji berkecambah memiliki dua daun
lembaya
2. Tumbuhan berkeping satu (monokotiledonea
atau monokotil), jika tumbuhan memiliki satu keping biji bila berkecambah.
Ciri-ciri :
a.
Memiliki
sistem perakaran berupa akar serabut pertulangan sejajar atau melengkung.
b. Memiliki bagian-bagian bunga 3 atau
kelipatannya
c. Bila biji berkecambah memiliki satu daun
lembaya
Contoh tumbuhan
angiospermae antara lain :
Jambu, mangga, padi, jagung, pandan,
bambu, rambutan, dan teratai.
2.4. Penyerbukan
Penyerbukan
atau polinasi merupakan proses awal sebelum terjadinya pembuahan. Pada
angiospermae, penyerbukan adalah proses melekatnya serbuk sari di kepala putik,
sedangkan pada gymnospermae merupakan peristiwa melekatnya serbuk sari pada
bala biji.
1. Macam-macam penyerbukan
Macam
penyerbukan dapat dibedakan berdasarkan asal serbuk sari dan faktor yang
membantu proses penyerbukan.
2. Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari
Serbuk
sari dapat berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan asal serbuk sari,
penyerbukan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai
berikut :
A. Otogami
Otogami merupakan proses penyerbukan oleh
serbuk sari yang berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Pada saat otogami,
dapat saja terjadi beberapa gangguan yang menghalangi pertemuan antara serbuk
sari dan putik. Berikut ini beberapa istilah atau bentuk gangguan yang
menghalangi penyerbukan.
a.
Protandri,
yaitu peristiwa serbuk sari yang matang lebih dulu dari pada putik
b.
Protagini,
yaitu peristiwa putik yang matang lebih dulu daripada serbuk sari
c.
Serbuk
sari tidak dapat sampai di kepala putik
B.
Kleistogami
Kleistogami
merupakan bagian dari otogami yang terjadi pada saat bunga belum mekar.
a.
Geistonogami
merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga lain,
tetapi masih dalam satu individu. Geistonogami disebut juga penyerbukan
tetangga.
b.
Alogami
atau xenogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari
individu lain, namun masih dalam satu jenis. Alogami disebut juga penyerbukan
silang.
c.
Penyerbukan
bastar terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain yang
berbeda jenisnya, atau sekurang-kurangnya mempunyai satu sifat berbeda.
Macam bastar :
1.
Bastar
antar kultivar (varietas). Contohnya antara mangga golek dengan mangga gadung.
2.
Bastar
antar jenis (spesies). Contoh antara mangga dengan kweni.
3.
Bastar
antar mangga (genus). Contoh cabai dengan terong.
2.5. Pencemaran Tumbuhan
2.5.1.
Pemencaran tumbuhan
tanpa bantuan faktor luar
Pemencaran alat
perkembangbiakan tanpa bantuan faktor luar pada umumnya tidak memungkinkan
terjadi penyebaran secara luas. Beberapa cara reproduksi memungkinkan bantuan
memencar antara lain dengan stolon (geragih), rizoma (rimpang), umbi lapis dan
umbi batang.
Di samping itu
pemencaran tumbuhan dapat disebabkan oleh gerak higroskopis. Gerak higroskopis
merupakan gerak yang disebabkan oleh perubahan air.
2.5.2. Pemencaran
tumbuhan dengan bantuan faktor luar
Pemencaran
tumbuhan dengan bantuan faktor luar dapat dibedakan menjadi 4 :
a.
Anemokori adalah
pemencaran tumbuhan dengan bantuan angin. pemencaran dengan bantuan angin dapat
menjangkau daerah yang luas.
Beberapa ciri tumbuhan
anemokori adalah sebagai berikut :
a) Biji
kecil dan ringan
b) Buah
dan biji bersayap
c) Buah
dan biji berbulu
b.
Hidrokori adalah
pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan air. Contoh : enceng gondok yaitu dengan
tunas-tunas yang memisahkan diri dari induknya.
Ciri-ciri jenis tumbuhan ini adalah mempunyai
buah yang kulit buahnya tersusun oleh 3 lapis yaitu :
a) Lapisan
eksokarp yaitu lapisan terluar yang tipis, namun kuat dan mengkilap.
b) Lapisan mesokarp yaitu lapisan tengah yang
paling tebal.
c) Lapisan endocarp yaitu lapisan paling dalam
yang kuat dan keras.
Contohnya : tumbuhan kelapa dan nyamplung.
c.
Zookori adalah
pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan hewan.
Berdasarkan
jenis hewan yang membantu penyebarannya, zookori dibedakan menjadi 4 macam :
a) Entomokori
yaitu pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan serangga, misal :
tumbuhan bakau.
b) Ornitokori
yaitu pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan burung. Misal : beringin
dan benalu.
c) Kiroptekori
yaitu pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan kelelawar. Misal : tumbuhan
jambu biji.
d) Mamokori
yaitu pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan mamalia. Misal : kopi,
trembesi dan aren.
d.
Antropokori adalah
pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan manusia. Bantuan itu dapat
terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Bantuan manusia yang dilakukan
secara sengaja karena tumbuhan yang bersangkutan mendatangkan keuntungan atau
bernilai ekonomi bagi manusia. Contoh : kopi, cengkeh, kelapa, karet, padi,
jagung, dll. Sedangkan yang tidak disengaja biasanya terjadi karena tumbuhan
yang bersangkutan memiliki alat perekat pada buah atau biji yang mudah menempel
pada pakaian.
Contohnya : rumput, jarum.
2.6.
Evolusi
Dari penelitian umur batuan yang
mengandung fosil atau sisa kehidupanmasa lalu diperoleh suatu kenyataan bahwa pada
batuan yang lebih tuaterdapat fosil makhluk hidup yang sederhana; sedang pada
batuan yanglebih muda terdapat fosil dari makhluk hidup yang lebih
sempurna.Kenyataan ini menunjukkan perubahan yang perlahan-lahan dan
terusmenerus dari makhluk hidup di muka bumi ini. Perubahan itu ternyatatidak
hanya perubahan akan kompleksitas susunan tubuhnya tetapi jugaterbentuknya
berbagai variasi atau keanekaragaman kehidupan.Perubahan itu semua terjadi
secara perlahan dan terus menerus dan kitasebut
Evolusi.
Adanya evolusi dapat juga dilihat dari adanya persamaandan perbedaan
embrionya (embrio = janin) atau perbandingan faaltubuhnya .
2.7.
Perkembangan Dan Pertumbuhan Manusia
Manusia mengalami perkembangan dari
bayi hingga dewasa. Selanjutnya, sejak dewasa sampai lanjut usia manusia terus
mengalami perubahan.
Pertumbuhan pesat dialami manusia sejak bayi hingga
remaja. Pertumbuhan terjadi pada tinggi, berat, dan besar tubuh.
Hanya dalam waktu beberapa bulan saja, bayi mengalami
perumbuhan dan perkembangan teramat pesat. Misalnya, saat berusia satu bulan,
bayi masih terlihat mungil dan lemah. Akan tetapi, saat berusia delapan bulan,
bayi yang sehat menjadi tampak besar dan lincah.
Sampai usia sekitar lima tahun, manusia
mengalami perkembangan penting dalam berbagai hal. Manusia tidak hanya
mengalami pertumbuhan tubuh yang pesat saja. Pada masa itu, manusia mengalami
perkembangan luar biasa untuk memaksimalkan fungsi tubuhnya. Manusia dapat
berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan dengan baik. Manusia dapat berbicara
dan berkomunikasi dengan sesamanya. Kerja otak makin baik sehingga manusia
mulai dapat berpikir dan bersikap.
Saat remaja, berusia belasan tahun,
manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan penting menyangkut organ
reproduksi. Masa ini sering disebut masa pubertas atau akil baligh.
Setelah itu, manusia memasuki usia dewasa. Tubuh manusia
dewasa telah sampai pada puncak perkembangan. Demikian pula, kerja otaknya
berfungsi amat baik. Manusia dewasa dapat memutuskan dan melakukan pilihan
terbaik dalam hidupnya.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Aseksual/Pegetatif
yaitu pembentukan individu baru dari satu induk tanpamelalui hubungan atau
perpaduan antara dua sel kelamin.Yang termasuk perkembangbiakan aseksual yaitu Pembelahan
kembarSel membelah membentuk dua sel anak yang mempunyai jumlahsitoplasma yang
sama. Sedangkan Seksual/Generatif yaitu pembentukan individu baru terjadi
melalui peleburanatau perpaduan antara dua sel kelamin. Berarti disini
diperlukan duasel induk untuk menghasilkan satu keturunan atau lebih. Dua sel
kelamin yang menjadi satau disebut gamet.
3.2.
Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat
memberikan gambaran dan
menambah wawasan
kita tentang IPTEK serta perkembangannya dari waktu ke waktu, lebih jauhnya
penyusun berharap dengan memahami IPTEK kita semua dapat menyikapi segala
kemajuan dan perkembangannya sehingga dapat berdampak positif bagi kehidupan
kita semua.
Dari
pembahasan materi ini kami mengalami beberapa kendala dalam penyusunan makalah
ini. Maka ada beberapa kesalahan oleh kami atau kekurangan. Oleh karena itu
kami juga membutuhkan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
0 komentar:
Posting Komentar